Halo, siapa yang tidak suka iklan yang kreatif? Baik itu iklan televisi, iklan cetak, ataupun iklan online, iklan yang kreatif bisa membuat kita tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang produk atau layanan yang diiklankan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan 20 contoh iklan bisnis yang kreatif dan bisa menjadi inspirasi untuk kamu dalam membuat iklan untuk bisnis kamu.
1. McDonald’s – “Lupa Terasa Lapar”
Salah satu hal yang paling sering terkait dengan McDonald’s adalah makanan cepat saji yang murah dan lezat. Dalam iklan “Lupa Terasa Lapar”, McDonald’s menggunakan konsep yang sederhana namun efektif untuk menunjukkan betapa cepat kita dapat merasa lapar lagi setelah makanan selesai. Iklan ini mempromosikan betapa efektifnya menu McDonald’s dalam mengisi perut kita dan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Bagaimana McDonald’s menggunakan kreatifitas dalam iklannya?
Melalui iklan ini, McDonald’s berhasil menarik perhatian audiens dengan konsep yang simpel dan lucu. Dengan memasukkan elemen humor dalam iklan, McDonald’s berhasil membangkitkan emosi dan membuat audiens lebih terhubung dengan mereknya. Iklan ini juga menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah diingat, membuatnya lebih mudah diingat oleh konsumen.
Siapakah target audiens iklan McDonald’s?
Melalui iklan “Lupa Terasa Lapar”, McDonald’s ditargetkan untuk semua kalangan, baik anak-anak hingga orang dewasa. Sebab, kebanyakan orang pasti pernah merasa lapar dalam waktu yang cepat setelah makan, dan iklan McDonald’s ini menggambarkan betapa efektifnya makanan mereka dalam mengisi perut.
Apa yang bisa dipelajari dari iklan McDonald’s ini?
Dalam membuat iklan, kadang-kadang konsep yang sederhana dan lucu bisa lebih efektif untuk menarik perhatian audiens. McDonald’s menggunakan konsep yang simpel dalam iklan “Lupa Terasa Lapar”, namun berhasil membuat iklan yang efektif dan mudah diingat oleh konsumen.
Bagaimana McDonald’s mengukur keberhasilan iklannya?
Melalui data penjualan, McDonald’s bisa mengukur efektivitas iklan ini dalam meningkatkan penjualan produk mereka. McDonald’s juga bisa mengukur respon audiens melalui media sosial dan survei konsumen.
2. Apple – “Think Different”
Satu-satunya perusahaan teknologi yang menyadari bahwa produknya tak begitu penting seperti visinya adalah Apple. Kampanye “Think Different” mereka menjadi salah satu kampanye iklan terkenal dalam sejarah. Kampanye ini bukan hanya menjual produk Apple, tapi juga visi dan misi perusahaan itu sendiri.
Bagaimana Apple menggunakan kreatifitas dalam iklannya?
Dalam kampanye “Think Different”, Apple berhasil mengusung konsep unik dan inovatif. Iklan ini juga menampilkan tokoh-tokoh terkenal yang dianggap “berbeda”, seperti Albert Einstein dan Pablo Picasso, sehingga iklan ini tidak hanya mengiklankan produk Apple, tetapi juga mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan kepada audiens.
Siapakah target audiens iklan Apple?
Apple menargetkan audiens yang senang dengan teknologi dan juga audiens yang ingin mengikuti pola pikir yang lebih inovatif dan kreatif. Iklan ini ditujukan untuk audiens yang tertarik dengan nilai-nilai perusahaan daripada sekedar produk Apple itu sendiri.
Apa yang bisa dipelajari dari iklan Apple ini?
Dalam iklan, tidak hanya menjual produk, tetapi juga nilai-nilai perusahaan bisa membangun hubungan emosional dengan audiens. Apple berhasil menciptakan kampanye yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga meningkatkan citra merek mereka.
Bagaimana Apple mengukur keberhasilan iklannya?
Apple bisa mengukur keberhasilan iklan ini melalui penjualan produk dan juga respons audiens melalui media sosial dan survei konsumen. Apple juga bisa melihat dampak iklan ini pada citra merek mereka dan pertumbuhan brand awareness.
Kampanye “Share a Coke” dari Coca-Cola menjadi sensasi di seluruh dunia. Dalam kampanye ini, Coca-Cola mengganti label pada botol mereka dengan nama-nama orang. Konsepnya adalah untuk mempromosikan berbagi minuman bersama teman atau orang yang kamu sayangi.
Bagaimana Coca-Cola menggunakan kreatifitas dalam iklannya?
Dalam kampanye “Share a Coke”, Coca-Cola berhasil membuat iklan yang personal dan emosional. Dengan mengganti label botol dengan nama-nama orang, Coca-Cola membuat iklan yang personal dan membuat audiens merasa diperhatikan. Iklan ini mempromosikan kesenangan dan keceriaan yang bisa didapatkan ketika berbagi minuman bersama orang-orang terdekat.
Siapakah target audiens iklan Coca-Cola?
Coca-Cola menargetkan audiens yang senang dengan minuman ringan, baik itu anak-anak, remaja, atau orang dewasa. Iklan “Share a Coke” cocok untuk semua kalangan yang ingin berbagi kesenangan bersama teman atau keluarga.
Apa yang bisa dipelajari dari iklan Coca-Cola ini?
Dalam membuat iklan, personalisasi bisa menjadi salah satu kunci sukses. Iklan yang personal akan membuat audiens merasa diperhatikan dan terhubung dengan merek. Dalam iklan “Share a Coke”, Coca-Cola berhasil mempersonalisasi produk mereka dengan nama-nama orang, dan berhasil membuat iklan yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga meningkatkan hubungan emosional dengan audiens.
Bagaimana Coca-Cola mengukur keberhasilan iklannya?
Coca-Cola bisa mengukur keberhasilan iklan ini melalui penjualan produk dan juga respons audiens melalui media sosial dan survei konsumen. Coca-Cola juga bisa melihat dampak iklan ini pada citra merek mereka dan pertumbuhan brand awareness.
4. Nike – “Just do it”
Kalimat “Just do it” dari Nike sudah menjadi frasa yang sangat familiar bagi banyak orang. Kampanye iklan ini adalah kampanye yang sangat efektif dalam menggambarkan semangat juang dan kemauan untuk terus melangkah maju, bahkan saat halangan dan rintangan mendatang.
Bagaimana Nike menggunakan kreatifitas dalam iklannya?
Dalam kampanye “Just do it”, Nike mempromosikan semangat juang dan kemauan untuk terus maju sebagai nilai-nilai yang dicontohkan oleh para atlet yang dikenal. Dalam kampanye ini, Nike menampilkan para atlet dengan gaya hidup yang aktif dan pemikiran yang positif, sehingga berhasil membuat audiens terinspirasi untuk mencapai tujuan mereka.
Siapakah target audiens iklan Nike?
Iklan “Just do it” ditujukan untuk audiens yang aktif dan ingin memotivasi diri mereka sendiri untuk mencapai tujuan mereka. Kampanye ini cocok untuk orang-orang yang ingin meningkatkan performa mereka dan mencapai tujuan hidup yang lebih besar.
Apa yang bisa dipelajari dari iklan Nike ini?
Dalam membuat iklan, emosi merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Iklan yang mampu membangkitkan emosi positif pada audiens bisa menjadi sangat efektif dalam meningkatkan hubungan emosional dengan merek. Iklan “Just do it” berhasil membuat audiens terinspirasi untuk mencapai tujuan mereka dan berhasil meningkatkan citra merek Nike sebagai merek yang peduli pada para atlet dan konsumennya.
Bagaimana Nike mengukur keberhasilan iklannya?
Nike bisa mengukur keberhasilan iklan ini melalui penjualan produk dan juga respons audiens melalui media sosial dan survei konsumen. Nike juga bisa melihat dampak iklan ini pada citra merek mereka dan pertumbuhan brand awareness.
5. Old Spice – “The Man Your Man Could Smell Like”
Iklan Old Spice ini menjadi viral di seluruh dunia, dan berhasil mengubah citra merek mereka dari merek yang kuno menjadi merek yang keren dan stylish. Dalam iklan ini, Old Spice menunjukkan betapa maskulinnya produk mereka, sehingga membuat kaum pria tertarik untuk mencoba produk ini.
Bagaimana Old Spice menggunakan kreatifitas dalam iklannya?
Dalam iklan ini, Old Spice memanfaatkan humor dan juga kesan maskulin untuk menarik perhatian audiens. Iklan ini juga menunjukkan betapa hebatnya produk Old Spice dalam memberikan aroma yang tahan lama dan maskulin. Old Spice berhasil membangun citra merek mereka sebagai merek yang digemari oleh kaum pria yang ingin tampil lebih maskulin.
Siapakah target audiens iklan Old Spice?
Old Spice menargetkan audiens pria yang ingin tampil lebih percaya diri dengan aroma yang tahan lama dan maskulin. Iklan ini cocok untuk orang-orang yang ingin meningkatkan citra diri mereka dan terlihat lebih menarik.
Apa yang bisa dipelajari dari iklan Old Spice ini?
Dalam membuat iklan, humor bisa menjadi salah satu faktor yang sangat efektif dalam menarik perhatian audiens. Old Spice berhasil menggunakan humor dan kesan maskulin untuk mempromosikan produk mereka, sehingga berhasil meningkatkan citra merek mereka dan meningkatkan penjualan.
Bagaimana Old Spice mengukur keberhasilan iklannya?
Old Spice bisa mengukur keberhasilan iklan ini melalui penjualan produk dan juga respons audiens melalui media sosial dan survei konsumen. Old Spice juga bisa melihat dampak iklan ini pada citra merek mereka dan pertumbuhan brand awareness.
6. KFC – “Finger Lickin’ Good”
Iklan “Finger Lickin’ Good” dari KFC telah menjadi waralaba yang sangat populer di seluruh dunia. Iklan ini membangkitkan rasa lapar dan menggambarkan betapa lezatnya ayam goreng KFC.
Bagaimana KFC menggunakan kreatifitas dalam iklannya?
Dalam iklan ini, KFC memanfaatkan konsep sederhana namun efektif untuk mempromosikan produk mereka. Iklan ini juga menampilkan gambar-gambar ayam goreng yang sangat lezat dan menggoda, sehingga membuat audiens lapar dan ingin mencoba produk KFC.
Siapakah target audiens iklan KFC?
KFC menargetkan audiens yang suka makanan cepat saji, khususnya ayam goreng. Iklan ini ditujukan untuk orang-orang yang ingin makan makanan cepat saji yang lezat dan memuaskan.
Apa yang bisa dipelajari dari iklan KFC ini?
Dalam membuat iklan, sederhana bisa menjadi lebih efektif. Iklan dengan konsep yang sederhana dan mudah dipahami akan lebih mudah diingat oleh audiens. KFC berhasil menggunakan konsep sederhana dalam iklan “Finger Lickin’ Good” dan berhasil mempromosikan produk mereka dengan efektif.
Bagaimana KFC mengukur keberhasilan iklannya?
KFC bisa mengukur keberhasilan iklan ini melalui penjualan produk dan juga respons audiens melalui media sosial dan survei konsumen. KFC juga bisa melihat dampak iklan ini pada citra merek mereka dan pertumbuhan brand awareness.
7. Samsung – “Next Big Thing”
Dalam iklan “Next Big Thing” milik Samsung, mereka membandingkan fitur-fitur Samsung dengan iPhone, dan menunjukkan betapa Samsung lebih unggul dalam hal fitur. Iklan ini berhasil mempromosikan produk Samsung dengan efektif dan juga mengurangi penggunaan merek iPhone.
Bagaimana Samsung menggunakan kreatifitas dalam iklannya?
Dalam iklan ini, Samsung menggunakan komedi dan juga kesimpulan yang tidak terduga untuk menarik perhatian audiens. Iklan ini juga menunjukkan betapa Samsung lebih unggul dalam hal teknologi dan fitur daripada iPhone. Dengan menggunakan konsep unik dan kreatif, Samsung berhasil mempromosikan produk mereka dan meningkatkan citra merek mereka.
Siapakah target audiens iklan Samsung?
Iklan “Next Big Thing” dirancang untuk audiens yang ingin memiliki teknologi yang terbaru dan tercanggih pada saat itu. Iklan ini cocok untuk orang-orang yang ingin memiliki smartphone yang bisa menjalankan banyak aplikasi dan fitur yang berguna.
Apa yang bisa dipelajari dari iklan Samsung ini?
Dalam membuat iklan, penekanan pada fitur-fitur produk bisa menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan penjualan. Samsung berhasil menonjolkan fitur-fitur unggul mereka dalam iklan “Next Big Thing” dan juga berhasil meningkatkan citra merek mereka dengan menggunakan konsep yang kreatif.
Bagaimana Samsung mengukur keberhasilan iklannya?
Samsung bisa mengukur keberhasilan iklan ini melalui penjualan produk dan juga respons audiens melalui media sosial dan survei konsumen. Samsung juga bisa melihat dampak iklan ini pada citra merek mereka dan pertumbuhan brand awareness.
8. Red Bull – “Red Bull Gives You Wings”
Red Bull mempromosikan diri sebagai minuman yang memberikan energi dan kekuatan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Dalam iklan “Red Bull Gives You Wings”, mereka menunjukkan betapa minuman mereka bisa memberikan energi ekstra dan kekuatan untuk melakukan hal-hal yang biasanya tidak bisa dilakukan.
Bagaimana Red Bull menggunakan kreatifitas dalam iklannya?
Dalam iklan ini, Red Bull menggunakan konsep yang sederhana namun efektif. Iklan ini menampilkan orang-orang yang melakukan hal-hal